PSMTI Riau Rayakan Festival Dong Zhi
Warga Tionghoa di Pekanbaru merayakan Dong Zhi (Tang Cue) di Sekretariat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau Jalan Setia Budi, Pekanbaru, Sabtu (21/12/2019). Perayaan dihadiri pengurus PSMTI Riau, Perwanti PSMTI Riau, PSMTI Kota Pekanbaru, PSMTI Kabupaten Kampar dan PSMTI kecamatan se-Kota Pekanbaru.
PEKANBARU - Warga Tionghoa di Pekanbaru merayakan Dong Zhi (Tang Cue) di Sekretariat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau Jalan Setia Budi, Pekanbaru, Sabtu (21/12/2019). Perayaan dihadiri pengurus PSMTI Riau, Perwanti PSMTI Riau, PSMTI Kota Pekanbaru, PSMTI Kabupaten Kampar dan PSMTI kecamatan se-Kota Pekanbaru.
Banyak yang datang bersama keluarga serta pemuda-pemudi Tionghoa dalam suasana penuh keakraban.
"Perayaan Dong Zhi (Tang Cue) dirayakan warga Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan dengan memakan onde-onde bersama yang sarat dengan makna," kata Wakil Ketua PSMTI Riau bidang Seni dan Budaya, Leo Hady Hastomo didampingi Wakil Ketua PSMTI Riau Bidang Media, Ket Tjing.
Ditambahkannya, perayaan sekaligus untuk menjalin kebersamaan antar pengurus PSMTI Riau dan lainnya. Kemudian mengenalkan salah satu budaya Tionghoa kepada generasi muda.
Saat ini, lanjutnya, onde-onde yang merupakan makanan khas saat perayaan Dong Zhi sudah bervariasi. Mulai dari warnanya yang beragam hingga rasanya. "Onde-onde sudah memiliki banyak rasa dan sudah berbaur dengan budaya lokal. Contohnya sekarang ini, onde-onde menggunakan campuran sagu yang memang banyak terdapat di Provinsi Riau," ungkapnya sambil mengatakan lebih 100 warga Tionghoa yang datang untuk merayakan Dong Zhi.
Sementara itu, Ketua PSMTI Riau, Stephen Sanjaya mengaku senang dengan antusias warga Tionghoa yang datang untuk merayakan Dong Zhi. Bahkan banyak mahasiswa dan siswa yang mengikuti perayaan sampai selesai.
"Kita ingin makna yang terkandung dalam perayaan Dong Zhi bisa dimengerti generasi muda. Kedepannya kita punya rencana untuk road show ke sekolah-sekolah, sehingga budaya Tionghoa lebih dimengerti oleh generasi muda," jelasnya.
Kastania Lintang, salah satu pemuda yang baru pertama kali hadir di perayaan Dong Zhi mengatakan, banyak ilmu dan pengetahuan yang didapatkan seputar budaya Tionghoa. "Di sini kita berkumpul dan sharing berbagai hal sambil menikmati onde-onde," tuturnya.
Dalam tradisi ini, Suku Tionghoa merayakan festival musim dingin (Dong Zhi) yang merupakan salah satu dari empat musim terakhir. Dari tahun ke tahun di musim dingin (bersalju), orang-orang di Tiongkok memakan semacam kue onde-onde dari tepung ketan atau Tang Yuan. Ini sebagai simbol persatuan dan keharmonisan sebuah keluarga di akhir tahun.
Dong Zhi (Tang Cue) merupakan festival musim dingin ekstrim atau Winter Solstice Festival yang dirayakan masyarakat Tiongkok dan Asia Timur, termasuk suku Tionghoa di Indonesia. Biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember.
Pada masa Tiongkok kuno, orang-orang suku Tionghoa merayakan Dong Zhi (Tang Cue) atau Winter Solstice Festival dengan mengunjungi kerabat dan teman-teman. Festival Tang Cue ini sebagai pesta adat dan menutup tahun, maka dibuat Tang Yuan atau Onde yang kemudian dimakan bersama keluarga.
Seperti biasa, setiap festival Tionghoa, selalu ada cerita/kisah dibaliknya, seperti perayaan Dong Zhi yang memiliki banyak versi.*
Sumber Berita
https://metroriau.com/berita/3750/huawen/-Warga-Tionghoa-Pekanbaru-Rayakan-Festival-Dong-Zhi.html?id=3750/huawen/-Warga-Tionghoa-Pekanbaru-Rayakan-Festival-Dong-Zhi