Tahun 1999 Rapat Kerja Nasional I (dalam bentuk Seminar Nasional) bertempat di Hotel Omni Batavia – Jakarta 1999, hadir utusan dari 38 daerah dari seluruh Indonesia, hasil yang dicapai :
Melaksanakan Munas ke – I di Batam bertempat di Hotel Novotel Batam pada tanggal 28 Nopember s/d 1 Desember 2000, hadir utusan dari 70 daerah dari seluruh Indonesia, hasil yang dicapai :
Susunan Pengurus Periode 2000 – 2003
Melaksanakan Rapat Kerja Nasional ke – II di Will Top Hotel Jakarta pada tanggal 19 Maret 2001 , hadir utusan dari 80 daerah seluruh Indonesia, hasil yang dicapai :
- Menganjurkan Orang Tionghoa untuk partisipasi dalam semua aspek kehidupan masyarakat dan profesi
Melaksanakan Rapat Kerja Nasional ke – III tahun 2002 di Omni Batavia Hotel Jakarta, hadir utusan dari 117 daerah seluruh Indonesia, hasil yang dicapai :
- Menuntut Hak Kesetaraan bagi Orang Tionghoa, dan penghapusan peraturan yang diskriminatif yang ditujukan bagi Orang Tionghoa termasuk dihapusnya SBKRI
Melaksanakan Musyawarah Nasional ke – II tahun 2003 di Denpasar – Bali, hadir utusan dari 257 kota seluruh Indonesia dan Mancanegara, hasil yang dicapai :
- Mendesak dihapuskannya segala macam peraturan yang diskriminatif
- Mensukseskan pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
- Memilih kembali Tedy Jusuf sebagai Ketua Umum PSMTI periode 2003 – 2006
- Mengesahkan perubahan AD ART 2003 – 2006
- Mengesahkan Program Kerja 2003 – 2006
Susunan Pengurus Peeriode 2003 – 2006
Melaksanakan Rapat Kerja Nasional ke – IV bulan Januari tahun 2004 di Hotel Omni Batavia Jakarta, Hasil yang dicapai :
- Memperkenalkan Pengurus Pusat PSMTI periode 2003 – 2006
- Mendukung pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
- Menganjurkan masyarakat Tionghoa agar partisipasi sebagai calon legislatif pada Pemilu Mei 2004
Melaksanakan Rapat Kerja Nasional ke – V bulan Agustus 2004 di Kartika Chandra Hotel Jakarta, hadir utusan dari 119 kota seluruh Indonesia, hasil yang dicapai :
- Mensukseskan pembangunan Taman Budaya Tionghoa Indonesia Taman Mini Indonesia Indah
- Penataan Keanggotaan dan Iuran Anggota untuk mewujudkan kemandirian organisasi
- Mentuntaskan masalah SBKRI di pusat maupun di daerah – daerah
- Menganjurkan warga Tionghoa untuk pasrtisipasi dalam pemilihan Presiden September 2004
Melaksanakan Rapat Kerja Nasioanl ke – VI bulan September 2005 di Danau Toba Sumatera Utara, hadir utusan dari 20 Provinsi dan 79 kota seluruh Indonesia, hasil yang dicapai :
- Memonitor pelaksanaan penghapusan Surat Bukti Kewarganegaraan di daerah
- Menghimpun dana untuk pembangunan Taman Budaya Tionghoa – Taman Mini Indonesia Indah”
Melaksanakan Musyawarah Nasional ke – III bulan Nopember 2006 di Red Top Hotel Jakarta, Hadir utusan dari 27 Provinsi dan 52 kota seluruh Indonesia dan 5 mancanegara, hasil yang dicapai :
- Memilih Ketua Umum Tedy Jusuf periode 2006 – 2009 (periode terakhir)
- Pelunasan kantor sekretariat PSMTI
- Himpun dana untuk pembangunan Taman Budaya Tionghoa – TMII
- Mengesahkan perubahan AD ART
- Mengesahkan Program Kerja 2006 – 2009
Melaksanakan Rapat Kerja Nasional ke – VII di Hotel Omni Batavia Jakarta pada tanggal 17 Maret 2007, hadir utusan dari 13 Provinsi 10 Kabupaten/ Kota, hasil yang dicapai :
- Mengusut kembali aset milik orang Tionghoa
- Menerima masuka untuk penyusunan kepengurusan PSMTI Pusat periode 2006 – 2009
Melaksanakan Rapat Kerja Nasional ke – VIII di Hotel Royal Asia Palembang – Sumatera Selatan pada tanggal 5 s/d 7 Desember 2007 , hadir utusan dari 24 Provinsi 32 Kabupaten / Kota, hasil yang dicapai :
- Dukungan dana untuk pembangunan Tamana Budaya Tionghoa – TMII
- Dukungan bagi warga Tionghoa untuk menjadi pejabat pemerintahan di tingkat provinsi / kabupaten / kota
Melaksanakan Rapat Pimpinan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia pada tanggal 29 Februari 2008, hadir utusan dari 22 Provinsi, pembahasan meliputi :
- Penjelasan tentang tata cara penyelesaian / pemutihan kependudukan / kewarganegaraan bagi Suku Tionghoa yang belum mempunyai identitas
- Penyelesaiaan mengenai yayasan, status badan hukum dan legalitas bagi organisasi Tionghoa, Vihara, Kelenteng
- Penjelasan pemerintah tentang status aset Masyarkat Tionghoa yang dikuasai pada tahun 1966 dan upaya penyelesaiannya
- Penjelasan tentang partai politik yang dideklarasikan oleh para tokoh Masyarakat Tionghoa (Partai Trisakti)